Masyarakat pada tahun sekitar 1950an, meminta untuk didirikan masjid, permintaan itu pun dikabulkan dengan didirikannya masjid oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YABMP), dan diberi nama Masjid Besar Baitul Mutaqin oleh masyarakat sekitar, dan diresmikan oleh bapak Soeharto pada tanggal 1990, berbarengan dengan 16 masjid lainnya. Majid ini termaksud masjid ke-556 dari 999 masjid yang didirikan oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila se-Indonesia. Jumlah masjid yang didirikan oleh YABMP ini sesuai dengan pesan dari Pak Soeharto sewaktu beliau sedang sakit. Sewaktu itu beliau sedang sakit dan dijenguk oleh rekan-rekan YABMP dan beliau hanya mengatakan "selesaikan sampai masjid ke 999". Setelah masjid ini dibangun, masjid ini pun diserahkan kepada masyarakat untuk di kelola, sampai sekarang masjid ini dikelola oleh masyarakat kecamatan Antapani Kidul.
Tipe-tipe masjid yang dibangun memliki rata-rata pada tipe ke 16,17,18,19. Majid Baitul Mutaqin ini merupakan masjid dalam tipe ukuran ke 19.
Bangunan masjid ini sendiri semenjak didirikan belum pernah mengalami renovasi seperti perubahan bentuk atau pun penambahan bangunan masjid ini sendiri. Hal ini dikarenakan bangunan ini sudah di rencanakan sejak dulu, dan jika ingin melakukan renovasi, harus dengan izin dari yayasan dan tidak bisa secara langsung melakukan renovasi begitu saja. Secara rinci harus dijelaskan detail-detail apa yang harus direnovasi dari segi tata letak, tata bentuk maupun detail-detail lainnya. Fentilasi maupun jarak pintu juga diperjelaskan.
Tujuan didirikannya Masjid Besar Baitul Mutaqin
Tujuan utama didirikannya masjid ini adalah untuk memfasilitasi masyarakat untuk shalat 5 waktu, shalat jum'at, shalat idul fitri, shalat idul adha, shalat taraweh, buka puasa, kegiatan keagamaan, peringatan keagamaan, penitipan zakat.